Selasa, 05 Agustus 2014

Daun Pandan dan Kecoa

Kecoa adalah binatang yang menjijikkan. Bagi sebagian orang, melihatnya pun sudah menimbulkan rasa geli. Ada kerabat saya yang alergi terhadap binatang ini, bahkan bekas tempat yang dilewati kecoa pun dapat menimbulkan alergi berupa gatal-gatal dan sesak bagi kerabat saya tersebut.
Namun demikian, kecoa, yang dipercaya merupakan salah satu hewan peninggalan prasejarah yang masih hidup (selain buaya) ternyata mempunyai peran dalam kebelangsungan ekosistem kita. Kepunahannya akan mengganggu keseimbangan ekosistem, yang akhirnya dapat merusak keseimbangan alam. Mengenai kegunaan hewan ini, mungkin lebih baik dicari sendiri dari sumber-sumber tulisan lain, karena saya termasuk orang yang jijik kepada hewan satu ini, pun saat membicarakannya.
Bagi anda yang ingin rumahnya aman dan tidak dihampiri oleh kecoa, ada cara yang mudah untuk membuat rumah kita bebas dari kecoa. Tanamlah tumbuhan pandan (Pandanus amaryllifolius) di pekarangan kita. Satu pohon pandan, dapat melindungi kira-kira satu - dua meter persegi. Dapat diperkirakan berapa banyak pohon dibutuhkan untuk melingkupi halaman anda. Saya punya 3 pohon, dan halaman seluas kira-kira 10 meter persegi tidak pernah dilewati oleh kecoa.

Kalau untuk melindungi tempat lain, dapat saja ditebarkan daun pandan di tempat-tempat yang mungkin dilewati kecoa, dan tunggu saja, dalam semalaman, biasanya akan ada puluhan kecoa yang mati di sekitar tebaran daun pandan tersebut. Perbaharuilah pandan beberapa hari sekali, hingga sudah tidak ditemukan lagi kecoa mati di sekitar tempat yang dilewati kecoa tersebut.